GalihGumelar - Pembaca tausiyah Galih Gumelar, saat sekarang ini sangat susah mencari muslim yang mau meninggalkan dunia saat waktu shalat tiba. Karena kebanyakan dari mereka sering menunda-nunda waktu tersebut karena jeda antara setiap waktu shalat terbilang panjang. Beberapa diantaranya adalah para pedagang, pekerja dan pegawai yang merasa saat waktu shalat tiba, pengunjung atau pekerjaan dan tugaaas dengan serta merta datang berhamburan. Kita yang seperti itu mengira bahwa hal tersebut merupakan sebuah rezeki yang melimpah, padahal itu merupakan sebuah ujian akan keimanan kita kepada rezeki yang Allah berikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengisahkan tentang ramainya sebuah pasar namun saat adzan berkumandang, semua pedagang menutup semua toko dan lapaknya.
Meninggalkan duniawi saat waktu shalat tiba
Meninggalkan duniawi saat waktu shalat tiba
Pada suatu hari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu datang ke pasar dan saat shalat wajib tiba, semua pedagangnya menutup tokonya masing-masing dan berjalan berduyun-duyun ke masjid.
Ibnu Umar radhiallahu anhu pun berkata bahwa inilah ciri orang-orang yang Allah jelaskan dalam Al Quran surat An Nur.
“Lelaki-lelaki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat dan membayar zakat” (QS An Nur 37)
Ibnu Umar radhiallahu anhu berkata, “Sungguh orang-orang ini sibuk dalam pedagangannya. Namun saat mendengar suara adzan, mereka langsung meninggalkan dagangannya lalu berjalan ke masjid.”
Ia pun berkata “Demi Allah sungguh mereka adalah para pedagang yang perdagangannya tidak menghalangi mereka dari mengingat Allah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pada hari kiamat ketika Allah subhanahu wa ta’ala mengumpulkan manusia pada suatu tempat, maka Allah mengajukan tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama “Siapakah yang memuji Allah pada waktu senang dan susah?” Maka sekumpulan manusia akan bangun lalu masuk ke surga tanpa hisab. Pertanyaan kedua, “Siapakah yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya untuk mengingat Allah dengan perasaan takut dan harap?” Lalu sekumpulan manusia lagi akan berdiri dan terus masuk ke surga tanpa hisab. Pertanyaan ketiga, “Siapakah perdagangannya yang tidak menghalanginya dari mengingat Allah?” Kemudian sekumpulan manusia pun akan bangun lalu masuk ke surga tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan manusia itu masuk ke surga, barulah dimulai penghisaban atas manusia yang lainnya.”
Sumber : Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar