GalihGumelar.com - Setiap nabi mempunyai mu’jizat tersendiri. Mu’jizat berasal dari akar kata yang dibentuk oleh ‘ain, ja, zai, artinya melemahkan. Mu’jizat adalah sesuatu yang diberikan Allah kepada seorang Nabi untuk melemahkan visi para penentangnya. Dalam Al Quran disebutkan misalnya Nabi Ibrahim AS tidak dimakan oleh onggokan kobaran api, Nabi Musa AS membelah laut dengan tongkatnya, Nabi ‘Isa AS dapat menghidupkan orang mati. Kesemuanya tentu dengan izin Allah SWT yang memberikan mu’jizat kepada para beliau itu. Adapun Nabi Muhammad SAW mendapatkan mu’jizat dari Allah SWT yang dapat disaksikan hingga kini, yaitu Al Quran. Berbeda keadaannya dengan mu’jizat dari para nabi sebelumnya, yang hanya dapat disaksikan oleh mereka yang hidup sezaman dengan para nabi tersebut.
Di bawah ini akan disajikan sekelumit dari mu’jizat itu. Dalam S. Al Muddatstsir 30 Allah berfirman: ‘Alaiha tis’ata asyarah, artinya: padanya 19. Kataganti/dhamir, nya/ha di sini berarti sebagian dari isi Al Quran.
Kalimah Basmalah, yaitu bismillahirrahmanirrahim, terdiri atas huruf-huruf: ba, sin, mim, alif, lam, lam, ha, alif, lam, ra, ha, mim, nun, alif lam, ra, ha, ya, mim. Jadi jumlah huruf dalam kalimah Basmalah sebanyak 19.
- Jumlah kalimah Basmalah dalam Al Quran sebanyak 114 = 6 x 19 Kalimah Basmalah ini erdiri atas kata-kata: Ismun, Allah, Ar Rahman, Ar Rahim.
- Jumlah kata Ismun dalam Al Qur^an sebanyak 133 = 7 x 19
- Jumlah kata Allah dalam Al Qur^an sebanyak 2812 = 148 x 19
- Jumlah kata Ar Rahman dalam Al Qur^an sebanyak 171 = 9 x 19
- Jumlah kata Ar Rahim dalam Al Qur^an sebanyak 228 = 12 x 19
- Jumlah surah dalam Al Qur^an sebanyak 114 = 6 x 19.
- Ayat-ayat yang pertama-tama diturunkan pada malam Nuzulu-lQuran, yaitu S. Al ‘Alaq, ayat 1 s/d 5, terdiri atas sejumlah 19 kata.
- Jumlah huruf dari S. Al ‘Alaq ayat 1 s/d 5 sebanyak 76 = 4 x 19. Pembaca yang ingin mencek jumlah huruf ini menghitungnya dari Al Qur^an cetakan Arab Saudi atau Mesir, yang pada covernya tertulis birrasmi-l’utsmany. Di situ insan dituliskan terdiri atas huruf-huruf alif, nun, sin, mim. Tidak seperti dalam cetakan Indonesia yang dituliskan alif, nun, sin, alif, mim.
- Jumlah ayat dalam S. Al ‘Alaq sebanyak 19.
- Jumlah huruf dalam S. Al ‘Alaq sebanyak 285 = 15 x 19.
- Kedudukan S. Al’ Alaq; dalam Al Qur^an S. Al ‘Alaq menempati urutan ke-19 dari belakang dari susunan surah-surah.
- Jumlah ayat dalam Al Quran sebanyak 6004 = 316 x 19.
- Dalam Al Qur^an terdapat potongan huruf-huruf (sistem Al Muqaththa’at) pada pembukaan surah-surah sesudah Basmalah. Ada 29 surah yang dibuka dengan al Muqaththa’at ini. Kombinasi huruf-huruf Muqaththa’at itu ada 14 buah. Jumlah huruf yang membentuk al Muqaththa’at juga 14. Kalau dijumlahkan angka jumlah surah yang mengandung al Muqaththa’at dengan jumlah kombinasi huruf, dengan jumlah huruf yang membentuk al Muqaththa’at adalah seperti berikut: 29 + 14 + 14 = 57 = 3 x 19. Jadi sesungguhnya al Muqataat itu merupakan suatu kode matematis yang mengikat komponen-komponen: jumlah surah, jumlah kombinasi huruf dan jumlah huruf menjadi satu sistem, yaitu sistem ke-terkaitan matematis kelipatan 19. Di bawah ini akan dikemukakan pula beberapa contoh untuk memperlihatkan sistem keterkaitan matematis kelipatan 19 itu, terutama dalam contoh terakhir yaitu 8 buah surah diikat oleh kombinasi persekutuan alif, lam, mim, menjadi satu sistem keterkaitan matematis kelipatan 19.
- Satu huruf dalam satu surah Contoh: Jumlah huruf qaf dalam S. Qaf sebanyak 57 = 3 x 19.
- Satu huruf dalam beberapa surah Contoh: Huruf shad dalam S.Al A’raf: alif, lam, mim, shad, dalam S. Maryam: kef, Ha, ya, ‘ain, shad dan S.Shad sendiri: shad.
Nama Surah Jumlah shad al A’raf 98 Maryam 26 Shad 28 Jumlah 152 = 8 x 19 - Beberapa huruf dalam satu surah Contoh; Kombinasi alif, lam, mim shad dalam S. al A’raf:
Huruf Jumlah Alif 2572 Lam 1523 Mim 1165 Shad 98 Jumlah 5358 = 282 x 19 - Beberapa huruf dalam beberapa surah Contoh:
Surah Alif Lam Mim Alif + Lam + Mim al-Baqarah 4592 3204 2195 9991 Ali ‘Imraan 2578 1885 1251 5714 al-A’raaf 2572 1523 1165 5260 al-Ra’d 625 479 260 1364 al-’Ankabuwt 784 554 347 1685 al-Ruwm 545 396 318 1259 Luqmaan 348 298 177 823 al-Sajadah 268 154 158 580 Jumlah 12312 8493 5871 26676 = 1404 x 19 - Walyatalattaf, yaitu kata ditengah-tengah Al Quran pada s. AlKahf ayat 19.
- Surah ke-9 tidak dibuka dengan Basmalah, sedangkan Surah ke-27 mempunyai dua Basmalah. Ada hubungan yang menarik antara Surah ke-9 dan ke-27. Apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari Surah ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 = 18 X 19.
- Basmalah yang kedua dari surah ke-27 terdapat dalam ayat 30. Kalau bilangan surat dan ayatnya dijumlahkan, hasilnya 27 + 30 = 57 = 3 x 19.
- Seperti telah dijelaskan pada butir ke-8, wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata dan 76 huruf = 4×19, maka wahyu kedua (Surah ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata = 2×19.
- Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata = 3×19
- Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf. Catatan: Ada yang berpendapat wahyu terakhir S. Almaidah, 4: Alayawma akmaltulakum ilay akhir ayah. Namun S. An Nashr (110), mempunyai keistimewaan, yaitu S. Makkiyah sesudah hijrah, (periode Madinah)
- Wahyu yang pertama kali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surah ke-112)
Dari segi teori probabilitas, Rasyad Khalifa telah menghitungnya, yaitu 1 di antara 626 septilion yaitu 626 dengan 24 angka nol di belakangnya:
626.000.000.000.000.000.000.000.000
Jadi menurut teori probabilitas ini di antara 626 septilion manusia di permukaan bumi ini hanya ada satu orang di antaranya yang dapat menyusun Al Qur^an dengan sistem keterkaitan matematis itu. Dan ini mustahil terjadi oleh karena jumlah manusia yang mungkin dapat hidup di permukaan bumi ini mulai dari sejak manusia pertama sampai manusia tidak mungkin dapat hidup lagi sangat jauh dari angka 626 septilion itu. Jadi tidak mungkin Al Qur^an itu berupa karangan manusia. Al Quran adalah wahyu dari Allah SWT, yang merupakan mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT, yang dapat disaksikan oleh manusia tanpa pembatasan waktu, tidak seperti dengan mu’jizat para nabi sebelumnya yang hanya dapat disaksikan oleh manusia pada zaman para nabi itu.
WaLlahu a’lamu bishshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar