Dakwah, Pengobatan, Tausiyah

  • Breaking News

    BagaimanaKah Sejarah Tarekat

    Pengertian
    Galih Gumelar - BagaimanaKah Sejarah Tarekat - Pada kesempatan ini kami akan membahas Apakah terekat itu ?. Asal kata tarekat dalam bahasa Arab ialah "thariqah" yang berarti jalan, keadaan, aliran atau garis pada sesuatu. Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi. Dapat pula digambarkan sebagi jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan jalan utama disebut syar, sedangkan anak jalan disebut "thariq"

    Menurut Abu Bakar Aceh, Tarekat ialah jalan, petunjuk dalam melaksanakan suatu ibadat sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh sahabat dan tabiin, turun menurun sampai kepada guru-guru, atau suatu cara mendidik, mengajar,lama-kelamaan meluas menjadi kumpulan kekeluargaan yang mengikat penganut-penganut sufi yang sepahamdan sealiran, guna memudahkan menerima ajaran-ajaran dan latihan-latihan dari para pemimpinnya dalam suatu ikatan.

    Jadi yang dimaksud Tarekat ialah suatu sistem dan cara-cara beramal atas Irsyad seseorang mursyid terhadapa murid-muridnya yang mengikat dalam suatu mazhab tertentu yang pada dasarnya untuk menjalankan sunnah Rasulullah saw secara optimal dan sungguh-sungguh.

    Sufi-sufi yang melakukan Tarekat menggambarkan dirinya yang sedang mencari Tuhan bagaikan pengembara (salik). Mereka melangkah maju dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tahapan-tahapan itu mereka menyebutnya dengan "maqamat".Jalan yang mereka tempuh disebut "thariqah". Tarekat atau jalan sufi ini begitu penting sehingga seringkali Ilmu Tasawuf disebut juga dengan ilmu suluk.

    Tujuan adanya Tarekat
    Tarekat adalah jalan atau petunjuk dalam melakukan sesutu ibadah sesuai dengan agarna yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan dikerjakan oleh sahabat-sahabatnya, tabiin secara berantai sampai pada masa kita ini.

    Lebih khusus lagi tarekat dikalangan sufiyah berarti sistem dalam rangka mengadakan latihan jiwa, membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji dan memperbanyak dikir dengan penuh ikhlas semata-mata untuk mengharapkan bertemu dengan dan bersatu secara ruhiyah dengan tuhan4. Jalan dalam tarekat itu antara lain terus-menerus berada dalam zikir atau ingat terus kepada Tuhan, Dan terus-menerus menghindarkan diri dari sesuatu yang melupakan Tuhan.Harun nasution mengatakan tarekat ialah jalan yang harus di tempuh oleh seorang sufi dalam tujuan berada sedekat mungkin dengan tuhan5. Hamka mengatakan bahwa diantara makhluk dan khalik itu ada perjalan hidup yang harus ditempuh, inilah yang kita katakan tarekat.

    Dengan memperhatikan berbagai pendapat tersebut diatas, kiranya dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan tarekat adalah jalan yang bersifat spiritual bagi seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah dan lainnya bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifatnya disertai penghayatan yang mendalam. Amalan dalam tarekat ini ditujukan untuk memperoleh hubungan sedekat mungkin (secara rohaniah) dengan Tuhan.

    Sejarah Dan Perkembangan Tarekat
    Menurut Hamka tarekat yang pertama kali muncul adalah tarekat  Thaifuriyah pada abad ke-9 Masehi di Persia sebagai suatu lembaga Pengajaran Tasawuf. Tarekat tersebut dinasabkan kepada Abu Yazid al-Busthami karena pahamnya bersumber dari ajaran Abu Yazid,pendapat ini dapat diperkuat dengan kenyataan bahwa tarekat-tarekat yang muncul di Persia terutama daerah Hurazon, pada umumnya menganut paham Bayazid.

    Sejarah islam menunjukan bahwa tarekat-tarekat sejak bermunculan pada abad ke-12 (abad ke-6 H), mengalami perkembangan pesat. Dapat dikatakan bahwa dunia islam sejak abad berikutnya (1317H),pada umumnya dipengaruhi oleh tarekat. Tarekat-tarekat tampak memegang peranan yang cukup besar dalam menjaga eksistensi dan ketahanan umat islam, setelah mereka dilabrak secara mengerikan oleh gelombang-gelombang serbuan tentara Tartar ( kota Bagdad dimusnahkan tentara Tartar itu pada 1258 M atau 656 H). Sejak penghancuran demi penghancuran yang dilakukan oleh tentara Tartar itu, islam yang diperkirakan akan lenyap, tetapi mampu bertahan, bahkan dapat merembes memasuki hati turunan para penyerbu itu dan memasuki daerah-daerah baru. Pada umumnya sejak kehancuran kota Bagdad para anggota tarekatlah yang berperan dalam penyebaran islam. Tarekat-tarekatlah yang menguasai kehidupan umat islam selama zaman pertengahan sejarah islam (abad ke-13 samapi abad ke-18 atau ke-17 sampai 12 H). Pengaruh tarekat mulai mengalami kemunduran, serangan-serangan terhadap tarekat yang dulunya dipelopori oleh Ibnu Taimiyah (w. 1327 M/ 1728) terdengar semakin gencar dan kuat pada masa modern. Tokoh-tokoh  pembaharu dalam dua abad terakhir ini pada umumnya memandang bahwa salah  satu  diantara sebab-sebab mundur dan lemahnya umat islam adalah pengaruh tarekat yang buruk, antara lain menumbuhkan sikap taqlid, sikap fatalistis,orientasi yang berlebihan kepada ibadah dan akhirat, dan tidak mementingkan ilmu pengetahuan.

    Ada banyak Aliran-aliran Tarekat di Dunia Islam. Dari sekian banyak tarekat yang pernah muncul sejak abad ke-12 (abad ke-6 H) itu antara lain :
    1. Tarekat Qadiriyah, (dihubungkan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, yang wafat di Irak pada 1161 H) yang mempunyai penganut di Irak, Turki, Turbekistan, Sudan, Cina, India, dan Indonesia.
    2. Tarekat Syadziliah, (dihubungkan kepada Syekh Ahmad Asy- Syadzili, yang wafat di Mesir pada 1258 M), yang mempunyai pengikut di Mesir, Afrika Utara, Syiria, dan Negri-negri Arab lainnya. Pokok-pokok ajarannya antara lain :
    3. Bertaqwa kepada Allah ditempat sunyi dan ramai.
    4. Mengikuti sunnah dalam segala perkataan dan perbuatan.
    5. Berpaling hati dari makhluk waktu berhadapan dari waktu  membelakangi.
    6.  Kembali kepada Allah diwaktu senang dan susah
    7. Tarekat Rifaiyah, (dihubungkan kepada Syekh Ahmad Ar- Rifai, yang wafat di Mesir pada 1182 M), yang mempunyai pengikut di irak dan di Mesir.
    8. Tarekat Naqsabandiyah (dihubungkan kepada Syekh Bahaudin Naqsabandi yang wafat di Bukhara pada 1389 M), yang mempunyai pengikut di Asia Tenggara, Turki, India, Cina, dan Indonesia. Ciri-ciri tarekat Naqsabandiah antara lain :
    • Berpegang teguh kepada aqidah ahlusunnah.
    • Meningggalkan ruqsah.
    • Memilih hokum-hukum yang azimah.
    • Senantiasa dalam muraqabah.
    • Tetap berhadapan dengan Tuhan.
    • Menghasilkan malakah hudhur (menghadirkan Tuhan dalam hati).
    • Menyendiri ditengah keramaian serta menghiasi diri dengan hal-hal yang memberi faedah.
    • Berpakaian dengan pakaian mukmin biasa.
    • Zikir tanpa suara
    9. Tarekat Syatarriyah, (dihubungkan kepada Syekh Abdullah Asy-Sattari yang wafat di india pada 1236 M), yang mempunyai pengikut India dan Indonesia

    Perkembangan Tarekat Di Indonesia 
    Berbicara tentang tarekat di Indonesia tentu tidak akan bisa lepas dari agama Islam berasal. Islam berasal dari jazirah Arab dibawa oleh Rasulullah, kemudian diteruskan masa Khulafa ar-Rasyidin ini mengalami perkembangan yang pesat. Penyebarluasan Islam ini bergerak ke seluruh penjuru dunia. Islam datang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia

    Pembahasan tentang tarekat kadang dibingungkan dengan istilah tasawuf dan sufi. Dalam tradisi pesantren Jawa, istilah tasawuf dipakai semata-mata dalam kaitan aspek intelektual dari suatu tarekat. Sedangkan tarekat itu sendiri lebih mengarah pada pengertian yang bersifat etis dan praktis. Sedangkan sufi, biasanya dialamatkan kepada orang yang menjalani kegiatan tarekat tersebut.

    Kekurangan informasi yang bersumber dari fakta peninggalan agama Islam. Para kiai dan ulama kurang dan bahkan dapat dikatakan tidak memiliki pengertian perlunya penulisan sejarah12. Tidaklah mengherankan bila hal ini menjadi salah satu sebab sulitnya menemukan fakta tentang masa lampau Islam di Indonesia. Islam di Indonesia tidak sepenuhnya seperti yang digariskan Al-Quran dan Sunnah saja, pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa kitab-kitab Fiqih itu dijadikan referensi dalam memahami ajaran Islam di perbagai pesantren, bahkan dijadikan rujukan oleh para hakim dalam memutuskan perkara di pengadilan pengadilan agama.

    Islam di Asia Tenggara mengalami tiga tahap :
    Pertama, Islam disebarkan oleh para pedagang yang berasal dari Arab, India, dan Persia disekitar pelabuhan (Terbatas). Kedua, datang dan berkuasanya Belanda di Indonesia, Inggris di semenanjung Malaya, dan Spanyol di Fhilipina, sampai abad XIX M. Ketiga, Tahap liberalisasi kebijakan pemerintah Kolonial, terutama Belanda di Indonesia.Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra, yang memungkinkan terjadinya perubahan sejarah yang sangat cepat

    Keterbukaan menjadikan pengaruh luar tidak dapat dihindari. Pengaruh yang diserap dan kemudian disesuaikan dengan budaya yang dimilikinyam, maka lahirlah dalam bentuk baru yang khas.Indonesia. Misalnya : Lahirnya tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah, dua tarekat yang disatukan oleh Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasy dari berbagai pengaruh budaya yang mencoba memasuki relung hati bangsa Indonesia, kiranya Islam sebagai agama wahyu berhasil memberikan bentukan jati diri yang mendasar. Islam berhasil tetap eksis di tengah keberadaan dan dapat dijadikan symbol kesatuan. Berbagai agama lainnya hanya mendapatkan tempat disebagian kecil rakyat Indonesia.

    Keberadaan Islam di hati rakyat Indonesia dihantarkan dengan penuh kelembutan oleh para sufi melalui kelembagaan tarekatnya, yang diterima oleh rakyat sebagai ajaran baru yang sejalan dengan tuntutan nuraninya

    Dari pembahsaan di atas dapat kita simpulkan bahwa tarekat,adalah dimana suatu jalan yang ditempuh oleh seseorang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, kemudian didalam pelaksanaan tarekat itu sendiri ada berbagai macam cara dan sangat beraneka ragam antara tarekat yang satu dengan tarekat yang lainnya, diantaranya dengan metode, wirid atau dikir yang keras, tarian, ratib, dan dengan musik.

    Kemudian untuk munculnya tarekat itu sendiri yaitu pertama kali muncul di Persia, pada abad ke-9 Masehi. Secara umum muncul pada abad ke-12 (abad ke-6 H),mengalami perkembangann pesat. Dapat dikatakan bahwa dunia islam sejak abad berikutnya (1317 H), kemudian pengaruh tarekat mulai mengalami kemunduran,serangan-serangan terhadap tarekat yang dulunya dipelopori oleh Ibnu Taimiyah (w. 1327 M/ 1728) terdengar semakin gencar dan kuat pada masa modern

    Kemudian beberapa penyebab kemundurannya tarekat yaitu lemahnya islam itu sendiri dan aliran sebuah tarekat yang buruk, antara lain menumbuhkan sikap taqlid, sikap fatalistis, hingga menimbulkan perselisihan, saling memementingkan pendapat masing-masing yang tentunya hal tersebut sangatlah patal sekali bagi keberadaan tarekat tersebut hingga akhirnya banyak tarekat yang menyimpang.

    Beberapa tarekat yang pernah ada antara lain: Tarekat Qadiriyah,Tarekat Syadziliah, Tarekat Rifaiyah, Tarekat Syatarriyah, dan masih banyak lagi tarekat yang lainnya yang tentu sangat beraneka ragam keberadaannya.Kemudian tujuan tarekat itu sendiri yaitu suatu sistem atau suatu cara dalam rangka mengadakan latihan jiwa, membersihkan diri dari sifat sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji dan memperbanyak dikir kepada Allah SWT, dengan penuh ikhlas semata mata untuk mengharapkan bertemu dengan dan bersatu secara ruhiyah dengan Tuhan sebagaimana yang contohkan oleh Rasulluah SAW.

    Kemudian untuk munculnya tarekat itu sendiri yaitu pertama kali muncul di Persia, pada abad ke-9 Masehi. Secara umum muncul pada abad ke-12 (abad ke-6 H),mengalami perkembangann pesat. Dapat dikatakan bahwa dunia islam sejak abad berikutnya (1317 H), kemudian pengaruh tarekat mulai mengalami kemunduran,serangan-serangan terhadap tarekat yang dulunya dipelopori oleh Ibnu Taimiyah (w. 1327 M/ 1728) terdengar semakin gencar dan kuat pada masa modern

    Kemudian beberapa penyebab kemundurannya tarekat yaitu lemahnya islam itu sendiri dan aliran sebuah tarekat yang buruk, antara lain menumbuhkan sikap taqlid, sikap fatalistis, hingga menimbulkan perselisihan, saling memementingkan pendapat masing-masing yang tentunya hal tersebut sangatlah patal sekali bagi keberadaan tarekat tersebut hingga akhirnya banyak tarekat yang menyimpang.

    Beberapa tarekat yang pernah ada antara lain: Tarekat Qadiriyah,Tarekat Syadziliah, Tarekat Rifaiyah, Tarekat Syatarriyah, dan masih banyak lagi tarekat yang lainnya yang tentu sangat beraneka ragam keberadaannya.Kemudian tujuan tarekat itu sendiri yaitu suatu sistem atau suatu cara dalam rangka mengadakan latihan jiwa, membersihkan diri dari sifat sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji dan memperbanyak dikir kepada Allah SWT, dengan penuh ikhlas semata mata untuk mengharapkan bertemu dengan dan bersatu secara ruhiyah dengan Tuhan sebagaimana yang contohkan oleh Rasulluah SAW.

    PUSTAKA

    Ahmad Mansur Suryanegara,Menemukan Sejarah Rencana Pergerakan Islam di

    Indonesia, Penerbit Nuansa : Bandung, 2005

    Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakara :

    Rajawali Press, 2004

    Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam", Bandung : Pustaka Bani Quraisy ,1995

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Al - Quran

    Kisah

    Promo