Galih Gumelar . com - Rasulullah saw bersabda, “Amal seseorang yang pertama kali diperhitungkan kelak di hari Kiamat adalah shalat. Apabila sempurna shalatnya maka berbahagialah orang itu dan bebas dari siksa. Namun sebaliknya apabila shalatnya ternyata kurang baik dan rusak, maka celaka dan menyesallah orang itu. Jika kekurangan itu terdapat pada shalat wajib, maka Allah akan memerintahkan malaikat agar meninjau shalat sunnah yang ia kerjakan untuk menutup kekurangannya itu. Setelah selesai perhitungan ibadah shalat,maka menyusullah amal-amal perbuatan yang lainnya.“ (HR. Turmuzi).
Diantara salat sunat yang amat dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengerjakannya selain salat Tahajjud, ialah salat duha yang mengandung berbagai hikmah. Pertama, Salat dhuha adalah salat sunnah yang sangat hebat dan diakui keajaibannya dalam merangsang hati untuk senantiasa bisa merasakan dekat dengan Sang Maha Kuasa. Kedua, Menunaikan salat dhuha selain sebagai wujud kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya, juga sebagai perwujudan syukur dan takwa kepada Allah karena Allah Maha Bijaksana. Apapun amal ibadah yang disyariatkan pasti mengandung banyak hikmah dan keutamaan.
Ketiga, Diberi kecukupan dan kelapangan rezeki. Ingat! Rezeki bukan hanya berarti harta benda semata tapi meliputi segala bentuk kenikmatan, seperti kesehatan, kesempatan, kebahagiaan dan seterusnya. Rasulullah saw menegaskan bahwa dengan mengerjakan empat rakaat salat dhuha akan dicukupi kebutuhan hidupnya, baik fisik maupun fsikis. Allah swt berfirman dalam satu hadis Qudsi, “Wahai anak Adam (manusia) janganlah sekali-kali engkau malas melakukan salat empat rakaat pada pagi hari (salat dhuha), karena Akan AKU cukupi kebutuhanmu hingga sore hari “ (Hr.Abu Daud). Abu Hurairah RA berkata, “Kekasihku Nabi SAW berwasiat kepadaku agar berpuasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua rakaat salat duha, dan salat witir sebelum tidur “
Keempat, sebagai sarana penghapus dosa. Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa yang menjaga salat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan “ (HR.Turmuzi , Ibnu Majah dan Ahmad). Kelima, merupakan investasi bangunan istana terbuat emas di surga. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa salat dhuha 12 rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga“ (HR.Turmuzi dan Ibnu Majah). Keenam, memperoleh ganjaran pahala setara haji dan umrah yang mabrur. Rasul SAW bersabda, “Barangsiapa salat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan salat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya“ (HR.Turmuzi). Ketujuh, diberi keuntungan – ghanimah – yang besar.
Nabi saw bersabda, “Barangsiapa berwudhu kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan salat dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya, dan lebih cepat kembalinya.“ Kedelapan, dijauhkan dari siksa api neraka. Rasul saw bersabda, “Barangsiapa melakukan salat fajar, kemudian ia tetap duduk di tempat salatnya sambil berzikir hingga matahari terbit kemudian melaksanakan salat dhuha sebanyak dua rakaat, niscaya Allah akan mengharamkan api neraka untuk menyentuhnya atau membakar tubuhnya “ (HR.Baihaqi). Kesembilan, masuk surga melewati pintu dhuha. Rasul saw bersabda, “Di dalam surga terdapat pintu yang bernama pintu dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan ada yang memanggil, ‘Dimana orang yang senantiasa mengerjakan salat dhuha? Ini pintumu, dan masuklah ke dalamnya dengan rahmat Allah “ (HR.Thabrani).
Kesepuluh, merupakan sedekah dari 360 persendian tubuh kita. Rasul saw bersabda, “Pada setiap tubuh manusia diciptakan 360 persendian dan wajib bagi pemilik sendi tersebut bersedekah untuk setiap sendinya, dengan melakukan 2 rakaat salat dhuha.“ Kesebelas, merupakan salat awabin, yakni salatnya orang-orang yang selalu kembali kepada Allah, bertobat dari segala dosa. Rasul SAW bersabda, “Tidak seorangpun yang senantiasa melaksanakan salat sunah dhuha kecuali dia termasuk awabin (orang yang selalu kembali kepada Allah “ (HR.Thabrani, Ibnu Khuzaimah dari Abu Hurairah). Keduabelas, beribadah dalam waktu berkah. Waktu dhuha atau pagi hari memang menebarkan banyak sekali keberkahan. Bahkan Rasul SAW pernah berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi “ (HR.Turmuzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu majah).
“Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan “ (HR.Thabrani dan Al Bazzar). Rasul saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan salat dhuha 2 rakaat, maka ia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa salat 4 rakaat, maka dia termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan 6 rakaat, maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barang siapa mengerjakan 8 rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan, tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya “ (HR.Thabrani).
Saudara..saudaraku..., Perlu kita yakini, bahwa shalat dhuha sama sekali tidak menghambat pekerjaan, tapi agar orang yang mengerjakannya bisa kembali fit hati dan pikirannya. Kita bisa bekerja dengan lebih baik apabila dalam kondisi yang tenang dan pikiran jernih. ”Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku. Orang yang beriman, hati mereka akan tenang, karena mengingat-Ku. Karena hanya dengan mengingat-Ku, hati mereka menjadi tenang “ (Ar-Ra’d 28). Insya Allah, amin. ...
Sumber : Berbagai Litelatur
Shalat Sunah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar