Galih Gumelar - Inilah Amalan Rizki Dari Abuya Sayyid Muhammad Bin Alwi Almaliki Alhasani. - Berikut adalah Amalan Rizki dari abuya sayyid muhammad bin alwi almaliki alhasani.
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله
Subhaanallaahi Wabihamdihi Subhaanallaahil ‘Azhiim(I) Astaghfirullah
(dibacanya 100x sesudah mengerjakan shalat qobliyah subuh dan sebelum shalat subuh).
Artinya : Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah.
أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال تولت عني الدنيا وقلت ذاتيدي فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فأين أنت من صلاة الملائكة وتسبيح الخلائق وبها يرزقون قال فقلت وماذا يا رسول الله قال قل سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله مائة مرة ما بين طلوع الفجر إلى أن تصلى الصبح تأتيك الدنيا راغمة صاغرة ويخلق الله عز وجل من كل كلمة ملكا يسبح الله تعالى إلى يوم القيامة لك
Bahwasanya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww. lalu ia berkata: “Dunia berpaling dariku dan sedikit di tanganku (miskin)”, Lalu Rasulullah saww. bersabda: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?” ia berkata: Lalu saya berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”, Beliau bersabda: “Ucapkanlah: Subhaanallaahi Wabihamdihi Subhaanallaahil ‘Azhiim(I) Astaghfirullah (Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah)” seratus (100x) kali antara terbitnya fajar sampai shalat shubuh maka dunia datang dengan hina dan kecil (tidak sombong) dan Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan dari setiap kata akan satu Malaikat yang mentasbihkan Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahalanya untukmu”.
(Di dalam Kitab Ihya Ulumiddin – Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali)
Diriwayatkan bahwa seorang sahabat mengeluh kepada Rasulullah saw dan berkata:
“Ya Rasulullah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen?”
Sambil tersenyum Nabi Muhammad saww. mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat, serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفر الله
Subhaanallaahi Wabihamdihi Subhaanallaahil ‘Azhiim(I) Astaghfirullah
Lalu Nabi saw. bersabda:
“Bacalah seratus (100) kali sebelum terbit fajar (sehabis sholat Qobliyah Subuh), maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)”.
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
“Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya”.
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik. Dikutip dari Kitab : أبواب الفرج oleh Prof. Dr. As Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)
Berikut ini merupakan amalan yang dianjurkan Rasul SAW. kepada sejumlah sahabatnya dengan faidah untuk melancarkan rezeki. Demikian disebutkan oleh Syeikh Abu Bakar bin Sayid M. Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatuth Thalibin ‘alaa Fathil Mu‘in.
وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها.
Tersebut dalam banyak hadits shahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad SAW. memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi memperlapang rezeki. Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah “Laa Ilaaha Illallaahul Malikul Haqqul Mubiin” setiap hari 100 kali. “Subhaanallaahi Wa Bihamdihi, Subhaanallaahil Azhiim, Astaghfirullaah” setiap hari 100 kali.
Banyak guru besar menganggap baik melazimkan bacaan ini saat di antara sembahyang sunah Subuh dan sembahyang Subuh. Kalau kesempatan itu luput, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing. Bila di waktu itu luput juga, maka bacalah setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur). Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa bacaan ini. (Kitab Hasyiyah I’anatuth Thalibin ‘Alaa Fathil Mu’in)
Bisa ditambah Surah waqi’ah, almulk, yasin, dan arrohman sesudah subuh.
Sumber : berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar