Galih Gumelar - Sami'na Wa'atho'na. Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Hanya ucapan orang-orang beriman, yaitu ketika mereka diajak menaati Allah dan Rasul-Nya agar Rasul-Nya tersebut memutuskan hukum diantara kalian, maka mereka berkata: sami’na wa atho’na (Kami telah mendengar hukum tersebut dan kami akan taati). Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. An Nuur: 51)
Dalam menyikapi seruan untuk menerapkan ajaran agama, ada 3 jenis orang:
• Pertama, ada orang yang "sami'na" saja tidak. Ada pengajian dia tidak mau dengar, ada nasehat ia tutup mata dan telinga, ada majelis ilmu tidak ada datangi, tidak ada keinginan untuk mempelajari agama sama sekali.
• Kedua, ada orang yang "sami'na" namun tidak "atho'na". Ia sudah tahu ajaran yang benar bagaimana, tapi tidak dilaksanakan. Ia sudah tahu apa-apa yang dilarang, namun dilanggar.
• Ketiga, yaitu orang yang "sami'na wa atho'na". Semangat belajar agama dan sangat mencintai nasehat, namun juga berusaha mengamalkannya sesuai kemampuan.
Semoga kita termasuk yang ketiga ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar